Halaman Blog

26 Juli 2010

Kunci Sukses....Lewat Penyucian Diri
Qod Aflaha Man Tajakka, Qod Aflaha Man Jakkahaa

"Seseorang telah di gariskan untuk menjadi sukses tetapi karena jiwanya terkotori oleh berbagai hal, kesuksesan menjadi terhambat"

Seorang manusia minimal terdiri dari dua unsur, unsur rohani yang diberikan oleh Allah, yang sama dengan unsur yang diberikan Allah kepada malaikat, dan juga unsur jasmani yang tercipta dari saripati tanah, yang sama diberikan Allah kepada makhluk-mahluk yang ada di dunia ini.
karena itulah manusia bisa menjadi mahluk yang derajatnya melebihi para malaikat, dan bisa juga lebih rendah daripada binatang ternak, hal ini dijelaskan dalam kitab kimiyatus sa'adah iman al-ghazali.
manusia pada dasarnya adalah mahluk yang suci, sebagaimana sabda rasulullah, kullu mauludin yuuladu 'ala fitrah, setiap anak itu terlahir suci, dan pada keadaan suci inilah manusia terjamin segalanya, makanannya...mereka tidak perlu bekerja bersusah payah untuk mendapatkan makanan, minumannya... mereka pun tak perlu susah mencari-carinya sebagaimana orang dewasa mencarinya, segala kebutuhannya terpenuhi yang pada hakikatnya di jamin oleh Allah swt.
lalu mengapa sekarang setelah manusia beranjak dewasa, manusia harus bekerja keras berbeda pada saat dia dalam keadaan bayi?
pertama karena allah telah menancapkan akal pada diri manusia, sehingga dengan akalnya manusia diuji, seberapa kuatkan dia bersungguh-sungguh mensyukuri kehidupannya yang telah allah berikan, dan seberapa sabarkah dia menerima ujian yang akan Allah hempaskan di setiap kehidupannya.
kedua, karena jiwa manusia berubah menjadi kotor, kotor karena terkontaminasi oleh lingkungan keluarganya, teman-temannya atau masyarakat tempat dia bergaul, dll.
oleh karena itu sebagaimana yang telah allah sampaikan bahwa manusia pada hakikatnya sungguh akan menemukan kesuksesan, kebahagiaan dll apabila mereka kembali pada kesucian jiwanya, sebagaimana Allah telah berikan pada saat kita muncul pada kehidupan di dunia ini.
Lalu bagaimanakah kita mengembalikan kesucian jiwa kita?
salah satu caranya adalah dengan ber'wudhu'
......................
syariah Wudhu bukan hanya kewajiban untuk membersihkan anggota wudhu semata.
tetapi lebih dari itu, terdapat banyak makna tersirat dan tersurat yang ada pada perbuatan wudhu tersebut, diantaranya adalah :
  • wudhu mengajarkan kebersihan di atas segalanya
ibadah apapun tidak akan diterima jika kita kotor, baik kotor secara jasmani maupun rohani.
Jika prinsip utama ini ditegakkan, negara indonesia yang terkenal dengan mayoritas muslim di dunia, akan menjadi negara terbersih sedunia, tidak akan ada lagi berita tentang banjir yang disebabkan oleh banyaknya sampah, tidak akan ada lagi penyakit-penyakit berbahaya yang timbulkan dari kebiasaan kotor dan juga mental yang tidak sehat.
pengelolaan sampah akan lebih terorganisir, dan dijadikan hal-hal yang lebih bermanfaat. tidak akan ada lagi sampah kecuali ditempat yang telah ditentukan, sehingga pengelola sampah tidak repot untuk me-recycle sampah-sampah yang ada. tidak akan polusi yang berlebihan, karena masyarakatnya sadar betul tentang kebersihan, kesehatan yang merupakan aset terpenting manusia indonesia akan meningkat sehingga produktivitas akan meningkat pula, sehingga cadangan keuangan negara tidak habis dalam memberikan subsidi kesehatan.
  • wudhu mengajarkan kesehatan mental
Pada hakikatnya wudhu bukan hanya untuk membersihkan fisik semata, tetapi lebih dari itu, esensi wudhu sebenarnya adalah bagaimana membangun keseimbangan antara kebersihan fisik dan mental, atau jasmani dan rohani. sebagaimana prinsip yang sering diajarkan di sekolah

Mens Sana In Corpore Sano

yang berarti di dalam badan yang sehat terdapat jiwa yang kuat.
unsur inilah adalah unsur yang terpenting di dalam tubuh manusia, akal yang merupakan alat pemroses seluruh kegiatan kita, tidak akan bisa berjalan dengan sempurna bila tanpa di dukung oleh fisik dan jiwa yang sehat.

Tidak ada komentar: