Halaman Blog

25 Desember 2007

Merdeka atau Mati???

Apa sih apa arti kemerdekaan bagi kamu?
Pasti lah, semua orang memiliki keinginan yang berbeda tentang kemerdekaan ini, ada yang ingin merdeka dari orang yang selalu menagih hutangnya, ya iya lah, naha atuh bet ngahutang sagala, ari teu tiasa mayar mah. Ada yang ingin merdeka dari pekerjaannya, karena mungkin sudah jenuh akan pekerjaannya yang terlalu monoton, dll. Terus kemerdekaan dari apa lagi ya?......let’s discuss aza, Oce?
Tapi sebagai pemuda muslim, definisi kemerdekaan yang kita miliki haruslah luas, karena dunia ini tak selebar daun kelor, katanya…itu juga. Dan sebagai seorang muslim, sudah seharusnya kita memiliki definisi yang luas juga tentang kemerdekaan, karena orientasi atau tujuan kita bukan hanya di dunia ini saja, betul tidak, ya? Tapi menyangkut pula kemerdekaan di akhirat. Lalu apakah kita masih dijajah di dunia ini? Jawabannya, ya iya lah …cape deh…sungguh terlalu..!!! dan jiika kita ingin keluar dari penjajahan ini, tidak lain, dan tidak bukan kita harus merdekaa Atau Mati !!
Penjajahan dari musuh yang ghaib lebih berbahaya dan lebih susah dibandingkan dengan musuh-musuh yang nyata, yang bisa kita ketahui keberadaanya dan juga kematiannya. Dan mungkin kita juga tidak akan bisa merdeka tanpa bantuan dari yang maha ghaib yaitu Allah the owner helper.
Lalu dari apakah kita harus merdeka. Sedikitnya ada beberapa perjuangan kemerdekaan yang harus kita perjuangkan bersama, diantaranya adalah :
1. Kemerdekaan dari kebodohan
Perang melawan kebodohan adalah perang utama yang harus kita hadapi, karena kebodohan adalah sumber dari segala penjajahan, dan ilmu juga adalah kunci untuk keluar dari penjajahan yang kita hadapi sehari-hari. kita menjadi negara yang miskin disebabkan karena kebodohan kita, kita hanya akan menemukan kebahagiaan dengan ilmu, sebagaimana yang telah disabdakan oleh nabi Muhammad SAW: ”Allah memberikan ilmu kepada orang-orang yang berbahagia, tidak kepada orang-orang yang celaka.”
Kita tidak mungkin bisa selamat di dunia dan akhirat nanti apabila kita terjajah oleh kebodohan diri kita sendiri yang dikukut. Karena sebagaimana yang pernah disabdakan nabi kita bahwa: Apabila kita menginginkan dunia maka hendaklah kita berilmu dan apabila kita menghendaki akhirat hendaknya di cari dengan ilmu.”
Jadi dengan kita melawan terus kebodohan kita, maka kita akan menjadi manusia yang beruntung di dunia ini dan akhirat, karena pada saat ini dunia berada di era Globalisasi 3.0, dimana lautan informasi tersebar dengan luas dan cepat, sehingga ada orang yang mengatakan apabila kita tidak menguasai informasi maka kita yang akan dikuasi olehnya, alias menjadi manusia yang tidak akan bisa bertahan hidup layak atau tertindas oleh kemajuan zaman yang ada di dunia ini.
Dan seluruh kemerdekaan ini pada dasarnya akan ditentukan dengan sejauh mana kita memiliki ilmu untuk keluar dari seluruh penjajahan yang menjajah kemajuan dan kebahagiaan diri baik di dunia dan diakhirat nanti.
2. Kemerdekaan dari hawa nafsu yang negatif
Sebagaimana yang telah disabdakan rasulullah saw setelah beliau bersama sahabatnya melakukan perang badar, yaitu perang yang super duahsyat, Rasulullah bersabda: marilah kita menuju perang yang lebih besar, para sahabatnya pun berkata,”ya rasulullah apakah ada perang yang lebih besar lagi dari pada ini”, rasulullah menjawab bahwa perang melawan hawa nafsu adalah perang yang lebih besar dari segala perang yang ada di muka bumi ini.” (sori haditsnya tidak sama dengan matannya, tapi berdasarkan makna yang saya pahami, jadi sori if I made a mistake) .
Penjajahan inilah yang harus kita lawan, sehingga kita tiap hari berperang dengan hawa nafsu kita, karena tidak ada sesuatu yang lebih merusak daripada hawa nafsu. Dan apabila kita sudah merdeka dari hawa nafsu kita, maka Allah akan menjaminkan kita hadiah yang terbaik berupa surga.
Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya syurgalah tempat tinggal(nya).
(79 : 40-41)
Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu (cenderung) menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.12:53
Oleh karena itu untuk melawan penjajahan dari nafsu yang jelek yang selalu cenderung kepada kejahatan tersebut, Imam Ghazali memberikan solusinya, yaitu:
1) Mengekang keinginan (dengan cara berpuasa atau cara lainnya,.ed) karena binatang liar akan lemah bila dikurangi makannya.
2) dibebani dengan beribadah. Sebab keledaipun jika ditambah bebannya dan dikurangi makannya akan tunduk dan menurut.
3) berdo’a dan memohon pertolongan Allah, sebagaimna do’a yang diucapkan oleh nabi yusuf diatas. (Minhajul Abidin, Metode Ahli Ibadah, Imam Ghazali)
3. Kemerdekaan dari syetan
Penjajahan setan ini tidak akan pernah berhenti selama kita berada di dalam dunia ini, oleh karena itu tidak ada pilihan lain diantara dua pilihan, yaitu berjuang selama hayat masih di kandung badan (cie..jiga lagu wae euy!!!), kedua, ke laut aje, alias mati choy!!!.
Sedikitnya ada beberapa alasan mengapa kita harus merdeka dari setan
1) setan adalah musuh yang nyata
Sebagaimana firman Allah swt: Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu", (36 : 60),
karenanya tidak ada lagi kata damai dengan setan, merdeka!!!
2) sebab sudah tabiat setan untuk selalu memusuhi anak cucu adam,
Mungkin sudah takdirnya bahwa setan akan selalu memusiha anak cucu adam, sebagaimana mereka telah menipu adam dan siti hawa. Mereka akan senantiasa menjadi musuh kita dengan cara, menipu umat manusia, menjanjikan janji-janji yang palsu, memanjangkan angan-angan manusia dll.
3) setan adalah penipu dan pemimpin orang-orang yang tidak beriman
Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman. 7:27
Dan masih banyak lagi sifat-sifat setan yang laiinya sehingga dia layak untuk jadikan kita sebagai musuh bubuyutan yang harus senantiasa kita lawan, salah satunya dengan cara ikhlas dalam segala perbuatan kita, atau hanya mengharap ridha Allah semata, karena dengan keikhlasan tersebut segala serangan setan yang bertubi tubi dari depan, belakang, kiri dan kanan akan musnah.
Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan men-dapati kebanyakan mereka bersyukur (ta'at).
Tetapi ingat bagaimanapun setan menyerang kita dengan segenap kekuatannya bila kita memiliki penolong yaitu Allah, maka kita akan menang karena sesungguhnya tipu daya setan itu adalah lemah.
Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah. 4 : 76
Tips selanjutnya yaitu kita harus senantiasa bersikap tenang dan hati-hati, karena tergesa-gesa adalah sifat syaitan, sebagaimana diterangkan dalam suatu hadits: “Tergesa-gesa adalah pembawaan setan, kecuali lima hal, yaitu mengawinkan anak perempuan, bila memang sudah waktunya, melunasi hutang tepat pada waktunya, memuliakan jenazah, menghormati tamu, dan berobat.”
4. Kemerdekaan dari neraka
Ingat bahwa kita tidak akan selamanya hidup di dunia ini, dan kita semua pasti akan menuju alam akhirat, dan pada saat itulah musuh kita yang terbesar menanti kedatangan kita, yaitu neraka. Neraka ini tidak akan bisa kita lawan pada saat itu, tetapi kita bisa melawan untuk masuk ke dalamnya hanya pada saat ini, pada saat kita masih berada di dunia. Dalam al-qur’an dan hadits banyak sekali tips-tips yang diberikan agar kita bisa selamat dari ancaman neraka tersebut, seperti memperbanyak istighfar dan sedekah, sebagaimana pesan rasulullah kepada kaum wanita:
Diriwayatkan daripada Abdullah bin Umar r.a katanya: Rasulullah s.a.w telah bersabda: Wahai kaum wanita! Bersedekahlah kamu dan perbanyakkanlah istighfar iaitu memohon ampun. Karena, aku melihat kaum wanitalah yang lebih banyak menjadi penghuni Neraka. Seorang wanita yang cukup pintar di antara mereka bertanya: Wahai Rasulullah, kenapa kami kaum wanita yang lebih banyak menjadi penghuni Neraka؟ Rasulullah s.a.w bersabda: Kamu banyak mengutuk dan mengingkari suami. (Software Al-Bayan, Bukhari dan Muslim).
“Hindarilah oleh kamu neraka walupun dengan menyedekahkan sepotong kurma” (hadits)
Dan masih banyak lagi cara-cara yang dapat menghindarkan diri kita dari ancaman neraka, yang tak bisa dibahas pada saat ini.
5. Kemerdekaan Dari Sifat-Sifat Jelek Yang Ada Di Dalam Diri Kita
Hal ini berdasarkan do’a yang telah matsur yang sering dibacakan pada pagi dan sore hari:
Ya Allah aku berlindung kepadamu dari duka dan kesedihan, dan aku berlindung kepadamu dari lemah dan malas, dan aku berlindung kepadamu dari sifat pengecut dan bakhil, dan aku berlindung kepadaMu dari terlilit hutang dan pasksaan orang.
Sifat-sifat yang di lukiskan dalam hadits ini adalah sifat yang umumnya ada di dalam setiap diri manusia. nah, karena itu pula kesulitan pun bermula, karena hanya kita sendirilah yang bisa membunuh musus tersebut, hanya keinginan yang kuat dari diri kita untuk merdeka dari sifat negatif yang ada di dalam diri kita itulah yang bisa memerdekakan kita dari penjajahan tersebut. Dan inilah sebabnya mengapa perang ini adalah perang yang paling akbar, yang terjadi di dunia ini.
Tetapi barang siapa yang bertakwa Allah pasti memudahkan segala urusannya, sebagaimana yang telah diterangkan dalam al-qur’an:
……Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya. 65:4
Dari ayat tersebut maka insya Allah jika kita mengetahui bahwa sifat-sifat yang di ungkapkan dalam hadits tersebut itu ada di dalam diri kita, maka Allah akan memberi kemudahan kepada kita, apabila kita ingin menghilangkan sifat tersebut dalam diri kita.
Dan masih banyak pula musuh-musuh yang senantiasa mengintai kita setiap, hari. Karenanya sebagai umat manusia yang beriman kepada Allah, kita harus senantiasa menyiapkan diri kita untuk senantiasa berjuang setiap saat, dengan harta dan jiwa kita agar kita semua mendapatkan keuntungan dan kemenangan.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar. 49:15
Dan dalam mensyukuri kemerdekaan yang ke 62 ini, sudah seharusnya kita meningkatkan kualitas diri kita dalam menciptakan pengaruh yang baik terhadap agama, bangsa dan negara kita, tentunya dengan memulai semuanya dengan diawali oleh diri sendiri, karena kita tidak akan mungkin bisa membangun diri orang lain, bangsa dan negara kita, apabila diri sendiripun tidak bangun…alias not ok! Dan di mulai dari langkah yang pertama, karena tidak mungkin kita akan mencapi tangga yang keseribu bila tidak dimulai dengan langkah yang pertama, dan terakhir disiplin yang tinggi atau istiqomah yang akan memberikan kita pagar-pagar pembatas agar kita selamat dari jurang-jurang yang dapat mencelakakan kita. Lalu apakah kita menginginkan merdeka atau mati?????

Tidak ada komentar: